Sabtu, 18 April 2020

Hubungan Potensi Diri dan Prestasi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan

Wawan Setiawan Tirta
Manusia hidup di dunia ini, tidak akan pernah lepas dari hukum kompetisi / persaingan. Kenyataan menunjukkan semua orang miliki keinginan umum yang sama, ingin dihormati, ingin kaya, maupun ingin berprestasi di bidang tertentu. Namun tidak  semuanya indah, tidak semuanya dapat mencapai apa yang diinginkannya.
 tidak akan pernah lepas dari hukum kompetisi  Hubungan Potensi Diri dan Prestasi Diri untuk Berprestasi Sesuai Kemampuan
Hal tersebut karena masing-masing individu memiliki potensi diri yang berbeda dengan yang lain. Manusia adalah ciptaan yang paling sempurna, kesempurnaan itu bisa dilihat dari kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yakni ada kebaikan ada juga keburukan. Ada kekuatan juga ada kelemahan.

Manusia sebagai makhluk berpotensi yang selalu tumbuh menuju aktualisasi dirinya, harus mampu mengenali ke dua sisi itu dengan baik. Tetapi tidak semua manusia berkehendak dan mau bekerja keras untuk mendayagunakan potensinya. Kekuatan yang berupa potensi-potensi diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan yang tidak dapat di atasi / dikendalikan / dikelola dengan baik.

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang dimaksud potensi adalah kemampuan-kemampuan dan kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang, tetapi belum dipergunakan secara maksimal.

Potensi merupakan suatu daya yang dimiliki manusia, namun daya itu masih terpendam dalam diri yang bersangkutan. Setiap manusia pada dasarnya mempunyai potensi, hanya saja setiap manusia tidak semuanya berkehendak dan memiliki keinginan bekerja keras untuk mendayagunakan potensinya itu.

Pengertian potensi diri adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi / individu yang mempunyai kemungkian untuk dikembangkan dalam berprestasi. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya. Potensi diri ada yang positif dan ada yang negatif!

Potensi diri positif;
a) Memiliki idealisme
Kita harus memiliki ide yang kita yakni kebenarannya dengan didukung fakta dan berusaha untuk mewujudkan dalam tujuan hidup kita.

b) Dinamis dan kreatif
Selalu berkembang mengikuti perkembang zaman tanpa berhenti untuk berkreasi dalam mencapai tujuan tanpa mengabaikan norma-norma yang ada dalam kehidupan sehari-hari, baik norma agama, norma hukum, norma Kesusilaan dan norma kesopanan.

c) Keberanian mengambil resiko
Semua tindakan yang dilakukan selalu ada resiko, itu karena selalu sebab pasti ada akibat. Jadi sebelum bertindak harus selalu mempertimbangkan masak-masak resiko yang akan timbul dan berusaha menghadapi serta mengatasi dengan baik.

d) Optimis dan kegairahan semangat
Sebagai manusia yang hidup di era globalisasi tidak boleh pesimis, maka sebagai bagian dari dunia seseorang harus selalu optimis dan memiliki kegairahan semangat supaya tidak putus asa dan lemah sebelum bertanding. Bangsa yang maju adalah bangsa yang rakyatnya berkeinginan bekerja keras, ulet dan tangguh dalam mewujudkan sebuah prestasi. Kita perlu mengingat baik-baik bahwa Tuhan sendiri tidak akan mengubah kondisi suatu bangsa jika bangsa itu tidak mau berubah.

e) Kemandirian dan disiplin murni
Sebagai bagian dari bangsa yang mandiri dan berdiri di atas kaki sendiri dan memiliki disiplin yang tinggi. Pendidikan disiplin bukan hanya sekedar patuh terhadap aturan tetapi juga harus terwujud dalam bentuk pengakuan terhadap hak dan keinginan orang lain, serta mau mengambil bagian dalam memikul tanggung jawab sosial secara manusiawi.

f) Fisik yang kuat dan sehat
Kita perlu menjaga kekuatan dan kesehatan fisik agar jiwa tetap kuat penuh semangat.

g) Sikap ksatria
Ksatria adalah sikap yang sportif yakni berani mengakui kesalahan dan kekalahan jika mengalaminya, serta bersedia meminta maaf untuk tidak mengulangi lagi perbuatan.

h) Terampil dalam menerapkan IPTEK
Melalu pendidikan dan pelatihan diharapkan manusia dapat melatih kemampuannya dengan bantuan fasilitas yang ada demi dapat mengikuti perkembangan zaman dan mampu bersaing dengan bangsa lain. Diharapkan kedepannya setiap orang dapat menerapkan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari.

i) Kompetitif
Setiap individu harus menunjukkan kelebihan pada dirinya dengan berkompetisi dengan bangsa lain. Dalam berkompetisi tidak ditentukan adanya ajaran yang menjadikan orang lain sebagai objek / musuh. Jadi kompetitif adalah orang lain dijadikan sebagai mitra dalam mencapai suatu prestasi. Jika hendak bersaing harus mempersiapkan diri berani memulai, tidak menunda, kemudian menfokuskan pada keunggulan yang dimiliki serta yang tidak kalah penting adalah mengubah energi persaingan yang bersifat negatif menjadi sesuatu yang positif, supaya terjadi persaingan yang sehat dan mencapai hasil yang optimal.

j) Memilik bakat
Memiliki bakat berarti orang tersebut sungguh beruntung karena akan mudah dalam mewujudkan prestasi dirinya. Dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting untuk memotivasi terwujudnya prestasi orang yang memiliki bakat. Bakat yang besar harus didukung dengan motivasi yang kuat di dalam dirinya. Seorang pemimpin hebat selain bisa dipersiapkan melalui pendidikan dan pelatihan akan lebih hebat jika dia memiliki bakat terpendam sebagai potensi dirinya.

k) Daya pikir kuat.
Untuk dapat mencapai keberhasilan, manusia harus memiliki daya pikir yang kuat dan didukung dengan motivasi yang kuat juga dalam dirinya. Karena merupakan penggerak untuk dapat melakukan aktivitas. Mempunyai kemampuan dan kemauan yang berfikir dengan kuat maka dia akan mampu berprestasi dengan baik.


Potensi diri negatif;
a) Kurang berhati-hati
Jika kita terburu-buru tanpa memperhatikan resiko atau asal mencapai tujuan tercapai. Resiko besar pasti ada dan dapat meruntuhkan tujuan anda yang telah capai begitu saja.

b) Mudah diadu domba
Kelebihan seseorang akan percuma jika seseorang mudah di adu domba. Dalam menjalani hidup hendaklah berhati-hati karena seseorang bisa di adu domba atau bahkan tergoda menjadi pelakunya. Harus dihindari!

c) Kurang percaya diri
Banyak generasi muda, belum mencoba tetapi sudah menyerah dengan mengatakan tidak mampu melakukannya. Orang-orang ini cenderung merasa bahwa dirinya tidak mampu dan tidak berharga.

d) Emosional
Keadaan kejiwaan yang labil sehingga dapat mengganggu hubungan dengan orang lain. Mudah marah, berteriak ataupun menangis!

e) Kurang mempunyai motivasi
Manusia yang kurang motivasi jelas akan menghambat tumbuhnya potensi. Keberadaan motivasi sangat penting sebagai daya dari luar yang mendorong / sebagai penggerak perilaku. Kurang motivasi mempersulit memaksimalkan potensi seseorang.

Hubungan antara potensi diri dengan prestasi diri sangat erat, karena untuk berprestasi seseorang harus mengenali terlebih dahulu potensi yang ada dalam dirinya. Potensi diri yang negatif harus dihilangkan, sebaliknya potensi positif harus dimunculkan. Itu berarti kita harus memaksimalkan potensi atau kekuatan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita.