Rabu, 29 April 2020

Kebutuhan Manusia

Wawan Setiawan Tirta
Kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi karena merupakan suatu hal yang sangat kita butuhkan dan aktivitas hidup kita dapat terganggu bila kebutuhan itu tidak terpenuhi, bahkan mungkin kita tidak dapat hidup apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi. Perlu di ketahui bahwa kebutuhan berbeda dengan keinginan. Keinginan tidak harus dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa “keinginan merupakan suatu hal yang kita ingin miliki, tetapi apabila kita tidak berhasil mendapatkannya, kelangsungan hidup sebagai manusia tidak akan terancam”.
A. Pengertian Kebutuhan Manusia
Kebutuhan manusia atau Human needs adalah suatu rasa yang timbul secara alami dari dalam diri manusia untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan dalam kehidupannya. Munculnya kebutuhan-kebutuhan itu kemudian mendorong tumbuhnya keinginan manusia atau Human wants untuk memperoleh segala sesuatu yang dibutuhkan sebagai pemuas kebutuhan hidup.

B. Macam-macam Kebutuhan Manusia
1.Kebutuhan menurut intensitasnya
  • Kebutuhan Primer: kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yang menginginkan hidup yang layak. Kata primer sendiri berasal dari bahasa Latin “primus” yang berarti pertama. Jadi kebutuhan primer adalah kebutuhan yang pertama atau yang utama, dan yang termasuk kebutuhan primer diantara lain; minuman, makanan, rumah, pakaian, kesehatan, serta pendidikan.
  • Kebutuhan Sekunder: Sekunder berasal dari bahasa Latin “secundus” yang berarti kedua. Kebutuhan ini timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi. Perlu diketahui bahwa kebutuhan ini berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain, contohnya; mobil bagi yang berpenghasilan tinggi adalah kebutuhan sekunder, tetapi untuk yang berpenghasilan rendah mobil merupakan barang mewah.
  • Kebutuhan Tersier:  Tersier berasal dari bahasa Latin “tertius” yang berarti ketiga. Tingkat pemenuhannya adalah setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi. Seseorang menganggap barang tertentu sebagai kebutuhan tersier sementara orang lain tidak. Tetapi  kebutuhan ini lebih cenderung lebih mengarah kebarang-barang yang sangat mewah seperti; rumah mewah, kapal persiar, berlian, grand piano, lukisan van Gogh atau Rembrandt dan lain sebagainya. Kebutuhan tersier umumnya lebih ditujukan untuk menunjukan status sosial atau prestise seseorang di mata masyarakat.


2.Kebutuhan menurut Waktunya
  • Kebutuhan sekarang: kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat ditunda. Misalnya obat untuk orang yang sedang sakit, makanan untuk orang yang sedang kelaparan dan minuman untuk orang yang sedang kehausan.
  • Kebutuhan masa yang akan datang: kebutuhan yang pemenuhannya dilakukan dikemudian hari dan dapat ditunda karena tidak mendesak, jadi pemenuhan kebutuhan ini berupa persediaan/persiapan. Misal: menabung, membeli payung di musim panas dan lain sebagainya.


3.Kebutuhan menurut Sifatnya
  • Kebutuhan Jasmani: kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani/fisik, yaitu menjaga penampilan dan kesehatan. Misalnya dengan melakukan olahraga, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat, beristirahat yang cukup dan lain sebagainya.
  • Kebutuhan Rohani: kebutuhan yang bersifat rohani berhubungan dengan kesehatan jiwa. Antara lain, beribadah menurut agama masing-masing, bersosialiasi, hiburan dan rekreasi, menikmati dan melakukan aktivitas seni serta lain sebagainya.


4.Kebutuhan menurut Subyeknya
  • Kebutuhan Individual: kebutuhan ini merupakan kebutuhan perseorangan/individu. Kebutuhan ini berbeda antara orang satu dengan orang yang lain. Sebagai contohnya seorang sekretaris membutuhkan alat tulis, komputer, handphone ataupun telepon dan sebagainya, sedangkan tukang kayu membutuhkan gergaji, paku, dan palu untuk pekerjaannya.
  • Kebutuhan Kolektif: kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat kebutuhan itu dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, antara lain berupa; rumah sakit, jalan, jembatan, tempat rekreasi, dan lain sebagainya.


C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Manusia
  1. Faktor Kondisi Alam: pebedaan kondisi alam terdapat di berbagai daerah atau wilayah menyebabkan kebutuhan masyarakatnya juga berbeda. Kebutuhan masyarakat yang tinggal di daerah tropis nyatanya kebutuhannya berbeda dengan kebutuhan orang yang tinggal di daerah yang memiliki berbagai macam musim. Orang yang tinggal di daerah tropis lebih senang mengenakan pakaian yang tipis dan terbuat dari katun yang mampu menyerap keringat. Sementara dengan orang yang tinggal di daerah seperti Eropa maupun Jepang mereka membutuhkan pakaian tebal dan berbulu untuk menghadapi musim dingin.
  2. Faktor Peradaban: kebutuhan manusia meningkat seiring dengan meningkatnya peradaban. Pada zaman purba manusia tidak mengenal kebutuhan akan komunikasi jarak jauh maupun transportasi yang cepat. Hal itu dikarenakan bagi mereka yang hidup di zaman tersebut yang terpenting adalah bertahan hidup dan kebutuhan pada masa itu hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan makan atau minuman, tempat tinggal, dan pakaian. Untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka, maka dicarilah makanan dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan makanan dari alam serta berteduh di goa-goa. Sejalan dengan meningkatnya peradaban manusia mulai belajar bagaimana cara bercocok tanam. Hal ini karena kebutuhan pokok manusia relatif tersedia setiap saat, manusia mulai memikirkan kebutuhan yang lain seperti hiburan. Ilmu pengetahuan terus berkembang, manusia semakin mampu menciptaka peralatan dan teknologi yang semakin maju. Misalnya internet yang mampu menghubungkan banyak orang dari berbagai penjuru dunia. perkembangan peradaban ini tidak akan berhenti, dan akan selalu membawa perkembangan pada kebutuhan hidup manusia.
  3. Faktor Agama dan Kepercayaan: berbagai macam agama dan kepercayaan yang berbeda mengakibatkan timbulnya perbedaan kebutuhan. Misalnya; orang beragama hindu tidak akan makan daging sapi, karena mereka menganggap sapi itu binatang suci. Sementara kaum muslim tidak akan memakan daging babi karena dianggap haram untuk di makan. Hal ini berbeda dengan kondisi-kondisi negara-negara barat di mana tidak ada larangan untuk memakan daging babi. Oleh karena itu lebih mudah untuk menemukan makanan yang mengandung babi di negara-negara barat dibandingkan dengan penduduk yang mayoritas muslim, makanan yang mengandung babi tetap ada, tetapi diberi tanda khusus dan dipisahkan dari daging lainnya.
  4. Faktor Adat-istiadat: masyarakat di berbagai daerah memiliki adat-istiadat dan tradisi yang berbeda. Ini menimbulkan adanya pola perilaku dan kebiasaan yang berbeda pula sehingga muncul berbagai macam kebutuhan sesuai dengan kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Sebagai contohnya; kebutuhan  akan upacara tertentu seperti upacara perkawinan, kesenian tradisional, dan lain sebagainya. Di daerah Madura masyarakatnya memiliki tradisi “karapan sapi”. Ritual-ritual yang berkaitan dengan agama juga bermacam ragam/ bervariasi dalam berbagai masyarakat. Di daerah Bali selalu ada upacara pembakaran mayat yang disebut “ngaben”.
  5. Faktor Pendidikan: pendidikan seseorang juga mempengaruhi keragaman kebutuhan seseorang. Orang yang hanya berpendidikan rendah jarang memikirkan hal-hal yang di luar kemampuannya atau diluar daya nalarnya, sedangkan orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung untuk memenuhi kebutuhan ini sesuai dengan daya nalar yang dimiliknya karena pengaruh dari tingkat atau macam pendidikannya. Misal; dalam salah satu aktivitas mengisi waktu luangnya seorang lulusan perguruan tinggi lebih banyak menginginkan buku-buku bacaan dari pada seorang lulusan sekolah dasar.
  6. Faktor Pekerjaan: jenis pekerjaan: jenis pekerjaan seringkali dapat mempengaruhi keanekaragaman kebutuhan manusia. Misal tukang becak ataupun petani tidak pernah atau jarang memerlukan pakaian lengkap dengan dasi kecuali kalau pesta, sedangkan para pekerja kantor lebih banyak mengenakan pakaian yang lebih baik. Peralatan yang digunakan masing-masing juga berbeda. Demikian juga dengan keperluan rumah tangganya akan menunjukan pola yang berbeda.
  7. Faktor Penghasilan yang diperoleh: besarnya penghasilan seseorang akan mempengaruhi terhadap keanekaragaman kebutuhan karena besar kecilnya penghasilan akan menjadikan dorongan bagi seseorang untuk mengubah pola konsumsinya. Apabila penghasilan yang diperoleh kecil maka konsumsinya kecil atau mungkin di bawah rata-rata. Sedangkan yang berpenghasilan besar kemungkinan pola konsumsi lebih besar (mereka tidak hanya mencukupi kebutuhan primer saja bahkan mungkin dapat memenuhi kebutuhan sekunder dengan sempurna atau lebih lagi mereka dapat memenuhi kebutuhan tersier dengan dapat memperoleh hal-hal yang bersifat kemewahan.
  8. FaktorUmur: umur seseorang sudah tentu banyak mempengaruhi kebutuhannya, sebagai contoh; orang dewasa membutuhkan makanan lebih banyak, butuh hiburan, dan lain sebagainya; sedangkan anak kecil makanannya relatif lebih sedikir dari pada orang dewasa, selanjutnya mereka juga memerlukan barang mainan dan lain sebagainya.
  9. Faktor kebangsaan: faktor kebangsaan juga mempengaruhi kebutuhan manusia, misalnya orang-orang di Asia lebih banyak yang tergantung dengan adanya beras di bandingkan dengan orang-orang di Eropa yang lebih banyak memerlukan terigu dan kentang.
Demikianlah ulasan tentang Kebutuhan Manusia yang pada kesempatan ini bisa sampaikan, untuk kurang lebihnya mohon maaf serta terimakasih sudah berkunjung dan selamat belajar.