Selasa, 28 April 2020

Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi

Wawan Setiawan Tirta
Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi
Salah satu indikator keberhasilan pembangunan ekonomi adalah dapat melakukan usaha mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan. Dengan demikian pembangunan ekonomi tidak hanya menyangkut bagaimana mengurangi tingkat pengangguran dan kesenjangan pendapatan antara yang kaya dan yang miskin. Sebab dapat saja terjadi, bahwa pendapatan perkapita naik tetapi masih banyak yang kehidupan ekonominya di bawah garis kemiskinan, dan masih banyaknya pengangguran. Jika hal ini terjadi, berarti pembangunan ekonomi belum benar-benar dikatakan berhasil.
Istilah pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi sering diartikan sama. Sebenarnya kedua istilah ini mempunyai arti yang sedikit berbeda. Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Sementara, istilah pembangunan ekonomi biasanya dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang. Berikut ini masing-masing penjelasannya.

1. Pembangunan Ekonomi
Pada awalnya orang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bercocok tanam dan berburu dengan alat-alat serta cara yang masih sederhana. Namun jika kalian bandingkan dengan masa sekarang ini, kondisi tersebut akan terlihat jauh berbeda. Adanya perubahan taraf hidup tersebut menunjukkan proses pembangunan ekonomi yang harus meningkat. Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan-perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. Dengan kata lain, istilah pembangunan ekonomi  bukan saja terfokus pada masalah perkembangan pendapatan nasional riil, tetapi juga pada modernisasi kegiatan ekonomi, misalnya usaha merombak sektor pertanian tradisional, masalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan masalah pemerataan pendapatan.

a. Pengertian Pembangunan Ekonomi
Menurut Rostow, pembangunan ekonomi adalah suatu transformasi atau perubahan dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, melalui tahapan;
  1. masyarakat tradisional,
  2. prasyarat lepas landas,
  3. lepas landas,
  4. tahap kematangan,
  5. masyarakat berkonsumsi tinggi.
Usaha-usaha pembangunan yang dilaksanakan oleh negara-negara yang sedang berkembang di dunia pada umumnya berorientasi pada bagaimana memperbaiki taraf hidup masyarakat di negara-negara berkembang agar mereka bisa hidup seperti masyarakat di negara-negara maju. Demikian juga Indonesia giat melaksanakan usaha-usaha pembangunan di segala bidang guna meningkatkan taraf hidup  masyarakat Indonesia. Jadi, dapat dikatakan pembangunan merupakan suatu proses berkelanjutan dalam upaya mencapai peningkatan kualitas hidup. Selanjutnya pembangunan ekonomi diartikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang. Di sini terdapat tiga elemen penting yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi.

1) Pembangunan sebagai Suatu Proses
Pembangunan sebagai suatu proses, artinya bahwa pembangunan merupakan suatu tahap yang harus dijalani oleh setiap masyarakat atau bangsa. Sebagai contoh, manusia mulai lahir, tidak langsung menjadi dewasa, tetapi untuk menjadi dewasa harus melalui tahapan-tahapan pertumbuhan. Demikian pula, setiap bangsa harus menjalani tahap-tahap perkembangan untuk menuju kondisi yang adil, makmur, dan sejahtera.
2) Pembangunan sebagai Suatu Usaha untuk Meningkatkan Pendapatan Perkapita
Sebagai suatu usaha, pembangunan merupakan tindakan aktif yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam rangka meningkatkan pendapatan perkapita. Dengan demikian, sangat dibutuhkan peran serta masyarakat, pemerintah, dan semua elemen yang terdapat dalam suatu negara untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Hal ini dilakukan karena kenaikan pendapatan perkapita mencerminkan perbaikan dalam kesejahteraan masyarakat.
3) Peningkatan  Pendapatan  Perkapita  Harus  Berlangsung  dalam Jangka  Panjang
Suatu  perekonomian  dapat  dinyatakan  dalam  keadaan  berkembang apabila pendapatan perkapita dalam jangka panjang cenderung meningkat. Hal ini tidak berarti bahwa pendapatan perkapita harus mengalami kenaikan terus menerus. Misalnya, suatu negara terjadi musibah bencana alam ataupun kekacauan  politik,  maka  mengakibatkan  perekonomian  negara  tersebut mengalami kemunduran. Namun, kondisi tersebut hanyalah bersifat sementara yang terpenting bagi negara tersebut kegiatan ekonominya secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.

b. Tujuan  Pembangunan  Ekonomi
Pembangunan ekonomi seharusnya dirancang sedemikian rupa sehingga menjamin penggunaan faktor-faktor produksi yang ada dengan sebaik-baiknya untuk  mencapai  tujuan  yang  diharapkan.  Adapun  tujuan  pembangunan ekonomi yaitu;
  • meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya yang meliputi pangan, sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan dari pemerintah;
  • memperluas distribusi berbagai barang kebutuhan pokok;
  • memperluas kesempatan kerja;
  • memperbaiki kualitas pendidikan;
  • meningkatkan pendapatan masyarakat;
  • meningkatkan pemahaman dan tingkah laku masyarakat dalam menjunjung nilai-nilai luhur (agama, sosial, dan kultural);
  • dan memperluas pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bagi setiap individu  serta  bangsa  secara  keseluruhan. Misalnya: kebebasan dari sikap ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau negara lain tetapi terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan. 
Untuk menciptakan pembangunan ekonomi, masyarakat haruslah bersedia berkorban, baik secara materiil maupun dalam bentuk lain. Mengutip pendapat Lewis, “ Seperti juga berbagai hal lainnya, pertumbuhan ekonomi ada biayanya, artinya bahwa pembangunan ekonomi di samping memberi manfaat kepada masyarakat, masyarakat pun harus berkorban untuk menciptakan pembangunan ekonomi Pengorbanan-pengorbanan tersebut berupa perombakan dari struktur ekonomi, mengembangkan teknologi, cara berpikir modern, meningkatkan jumlah tabungan, dan perubahan lain dalam berbagai aspek kehidupan ekonomi masyarakat. Selain itu juga harus dilakukan perubahan dalam berbagai aspek sosial, politik, dan kebudayaan.

2. Pertumbuhan Ekonomi
a. Konsep Pertumbuhan Ekonomi
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat. Secara riil, dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sulit untuk mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu periode  tertentu.  Hal ini disebabkan satuan pengukuran yang berbeda dan jenis barang dan jasa yang dihasilkan sangat beragam. Contohnya, produksi padi diukur dalam satuan berat (kg/kw/ton), sementara produksi minyak bumi diukur dalam satuan volume (barel), sedangkan produksi jasa tidak dapat diukur secara fisik, misalnya jasa pariwisata, jasa konsultasi, dan sebagainya.

Istilah pertumbuhan secara umum adalah suatu ungkapan yang menggambarkan adanya tingkat perkembangan. Jadi pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian. Perkembangan  ini ditandai dengan kenaikan GDP (Gross Domestic Product) suatu negara tanpa memandang kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari pertumbuhan  penduduk dan tanpa memandang apakah ada perubahan dalam struktur perekonomian atau tidak. Berikut ini perbedaan pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi.

b. Pengukuran  Pertumbuhan  Ekonomi
Mengingat perhitungan jumlah produksi barang dan jasa sangat sulit, maka angka yang digunakan untuk menaksir perubahan output (barang dan jasa) adalah nilai uang (moneter), yang tercermin dalam nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai PDB yang digunakan adalah PDB berdasarkan harga konstan, karena pengaruh perubahan harga atau inflasi telah dihilangkan.

c. Faktor yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
faktor-faktor yang memengaruhinya. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi.
1) Barang  Modal
Barang-barang modal adalah berbagai jenis barang yang digunakan untuk memproduksi  output  (barang  dan  jasa).  Misalnya:  mesin-mesin  pabrik, peralatan pertukangan, dan sebagainya. Barang-barang modal mempunyai peran yang penting dalam meningkatkan efisiensi pertumbuhan ekonomi. Tanpa adanya alat-alat yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa, masyarakat akan sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penambahan jumlah barang modal dilakukan melalui investasi, sehingga semakin tinggi investasi maka semakin besar jumlah barang modal. Semakin banyak jumlah barang modal, barang dan jasa yang dihasilkannya pun akan semakin bertambah.Meningkatnya  hasil  produksi  barang  dan  jasa  menandakan  perekonomian mengalami pertumbuhan.

2) Teknologi
Selain barang-barang modal, teknologi juga berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi. Kemajuan ekonomi diberbagai negara terutama ditimbulkan oleh kemajuan teknologi. Di negara yang sedang berkembang diperlukan teknologi tepat guna supaya manusia dapat memanfaatkan secara optimal apa yang ada dalam diri dan lingkungannya, serta untuk menekan pemborosan penggunaan sumber daya alam atau energi dalam proses produksi. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi lebih cepat jalannya.
Berikut ini beberapa pengaruh kemajuan teknologi bagi pertumbuhan ekonomi;
  • Mempertinggi efisiensi produksi suatu barang dan jasa.
  • Menciptakan penemuan barang-barang baru yang belum  pernah diproduksikan sebelumnya.
  • Meningkatkan mutu barang-barang yang diproduksikan.
3) Tenaga  Kerja
Hingga saat ini, khususnya di negara yang sedang berkembang, tenaga kerja masih merupakan faktor produksi yang dominan. Penduduk yang banyak akan  memperbesar  jumlah  tenaga  kerja.  Penambahan  tenaga  kerja  ini memungkinkan suatu negara itu menambah jumlah produksi. Dengan demikian akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi.
Apabila tenaga kerja tersebut didukung dengan kualitas (pendidikan) tenaga kerja yang lebih baik, maka akan lebih meningkatkan produktivitas tenaga kerja itu sendiri. Dengan demikian, peningkatan tersebut akan menambah jumlah barang yang dihasilkan.

4) Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam, seperti tanah, iklim, hasil hutan, hasil tambang, dan lain-lain yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usahanya mencapai kemakmuran. Sumber daya alam akan dapat mempermudah usaha untuk membangun perekonomian suatu negara.
Menurut Jhingan bahwa tersedianya sumber daya alam secara melimpah belum cukup bagi pertumbuhan ekonomi, yang terpenting adalah bagaimana  memanfaatkan  sumber daya  alam  tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian sumber daya alam yang tersedia yang dimanfaatkan secara optimal akan membantu dalam proses pertumbuhan ekonomi.
Walaupun kekayaan alam mempunyai peran yang penting, hal ini tidaklah berarti  bahwa perkembangan  ekonomi  sangat  tergantung pada banyaknya kekayaan alam suatu negara. Perkembangan ekonomi di negara Belanda, Jepang, dan Korea Selatan membuktikan bahwa walaupun tidak mempunyai kekayaan alam  yang  berarti,  perkembangan  ekonomi  negara-negara  tersebut  pun berkembang pesat.

5) Manajemen
Perekonomian dalam suatu negara akan berkembang pesat apabila dikelola dengan baik. Sistem pengelolaan inilah yang dinamakan manajemen. Seperti halnya bangsa Indonesia, memiliki potensi sumber daya alam yang beragam dan melimpah serta jumlah penduduk yang besar, apabila potensi yang ada dikelola dengan baik maka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

6) Kewirausahaan
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah seseorang yang mampu dan berani untuk mengambil risiko dalam melakukan  suatu  usaha guna memperolehkeuntungan. Peranan wirausahawan dalam memajukan perekonomian telah terbukti dari masa ke masa. Wirausahawan dalam melakukan investasi akan memperluas kesempatan kerja, meningkatkan output nasional, dan meningkatkan penerimaan negara berupa pajak.

7) Informasi
Salah satu syarat agar pasar berfungsi sebagai alat alokasi sumber daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi  yang  sempurna dan seimbang. Informasi sangat menunjang pertumbuhan ekonomi karena pelaku-pelaku ekonomi dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi yang akurat dan cepat.

d. Teori-Teori Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa teori dikemukakan untuk menerangkan hubungan di antara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini teori-teori pertumbuhan ekonomi;
1) Teori Klasik
Menekankan tentang pentingnya faktor-faktor produksi dalam menaikkan pendapatan nasional dan mewujudkan pertumbuhan. Akan tetapi yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peran tenaga kerja. Menurut mereka tenaga kerja yang berlebihan akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

2) Teori  Schumpeter
Menekankan tentang peran usahawan yang akan melakukan inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

3) Teori Harrod  -  Domar
Menunjukkan peranan  investasi sebagai faktor yang menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dalam mewujudkan pertumbuhan.

4) Teori Neoklasik
Teori ini menunjukkanbahwa perkembangan teknologi dan peningkatan
kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting yang mewujudkan pertumbuhan ekonomi.

^Rajinlah dalam belajar demi masa depan Bangsa dan Negaramu!!!